Kristen Protestan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Protestanisme
|
Kata Protestan sendiri diaplikasikan kepada umat Kristen yang menolak ajaran maupun otoritas Gereja Katolik. Kata ini didefinikan sebagai gerakan agamawi yang berlandaskan iman dan praktik Kekristenan dan bermula dan dorongan Reformasi Protestan dalam segi doktrin, politik dan eklesiologi, melawan apa yang dianggap sebagai penyelewengan Gereja Katolik Roma.[1]
Merupakan satu dari tiga pemisahan utama dari "Kekristenan Nicaea (Nicene), yaitu di samping Gereja Katolik Roma dan Gereja Ortodoks.[2] Istilah "Protestan" merujuk kepada "surat protes" yang disampaikan oleh para pembesar yang mendukung protes dari Martin Luther melawan keputusan Diet Speyer pada tahun 1529, yang menguatkan keputusan (edik) Diet Worms yang mengecam ajaran Martin Luther sebagai ajaran sesat (heretik).[3]
Pada kenyataannya, gerakan Reformasi (Pembaharuan) yang dilakukan oleh Martin Luther bukanlah yang pertama kali terjadi di kalangan Gereja Katolik, sebab sebelumnya sudah ada gerakan-gerakan serupa seperti yang terjadi di Perancis yang dipimpin oleh Peter Waldo (dan kini para pengikutnya tergabung dalam Gereja Waldensis) pada pertengahan abad ke-12, dan di Bohemia (kini termasuk Ceko) di bawah pimpinan Jan Hus atau Yohanes Hus (1369-1415). Gereja Waldensis banyak terdapat di Italia dan negara-negara yang mempunyai banyak imigran dari Italia, seperti Uruguay. Sementara para pengikut Yohanes Hus di Bohemia kemudian bergabung dengan Gereja Calvinis.
Pada 2005, sekitar 5,9%–14.276.459 dari 241.973.879 penduduk Indonesia, beragama Protestan[4]. Karena pengaruh para misionaris dari Belanda, kebanyakan gereja Protestan di Indonesia sangat diwarnai oleh ajaran Calvin, dan sebagian lagi mempunyai corak Lutheran.
Doktrin-doktrin
Meskipun doktrin dari denominasi-denominasi Protestan jauh dari seragam, ada beberapa keyakinan yang tersebar pada Protestantisme yaitu doktrin sola gratia, sola fide, dan sola scriptura.- Sola gratia berpegang bahwa keselamatan merupakan anugerah dari Tuhan. Manusia tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri.
- Sola fide berpegang bahwa keselamatan yang datang hanya melalui iman di dalam Yesus sebagai Kristus, bukan melalui perbuatan baik.
- Sola scriptura mempertahankan bahwa Alkitab (bukan tradisi gereja atau interpretasi gerejawi dari Alkitab) adalah sumber otoritas final untuk semua orang Kristen.
Pendeta Protestan dan pemimpin gereja memiliki peran dan otoritas yang sedikit berbeda di dalam komunitas mereka dibandingkan dengan pastor dan uskup pada Katolik, Anglikan dan Ortodoks.
Denominasi Gereja Protestan
Pengikut gerakan Protestan menyebut pengelompokan gereja-gereja menurut doktrin-doktrin landasan mereka sebagai "denominasi". Mereka merupakan nama bagian-bagian berbeda dalam suatu "Gereja" yang utuh. Kaum Protestan menolak doktrin Gereja Katolik Roma sebagai satu-satunya gereja yang benar. Sejumlah denominasi Kristen lebih ketat dibanding yang lain dan ada dasar-dasar ortodoksi yang dipertentangkan di antara denominasi-denominasi tersebut. Denominasi individual juga bermunculan menurut perbedaan teologi yang kadang sangat tidak kentara. Banyak juga denominasi yang sekedar merupakan ekspresi kedaerahan atau etnis terhadap kepercayaan yang sama, yang mengakui lima sola sebagai prinsip dasar utama iman Kristen. Kelompok Non-denominasional juga dimasukkan ke dalam golongan Protestan. Karena semua faktor ini, penghitungan yang pasti tidak dimungkinkan, tetapi diperkirakan ada sekitar 33.000 denominasi Protestan.[5]Keluarga denominasi utama
Denominasi Kristen Utama
(Mengklaim dari gereja mula-mula)
Protestanisme
("Via Media" / "Jalan Tengah")
(abad ke-16)
(abad ke-11)
Konsili Efesus 431
Konsili Kalsedon 451
"Persatuan"
Diagram sejarah
Indonesia
Gereja Protestan di Indonesia terdiri dari beberapa denominasi antara lain:- Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI)
- Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injili Indonesia (PGLII)
- Persekutuan Gereja-gereja Pentakosta Indonesia (PGPI)
- Persekutuan Baptis Indonesia (PBI)
- Persekutuan Gereja-gereja Mandiri Indonesia (PGMI)
- Banua Niha Keriso Protestan (BNKP)
- Banua Keriso Nias Protestan (BKPN)
- Bala Keselamatan (BK)
- Gereja Kalimantan Evangelis (GKE)
- Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK)
- Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM)
- Gereja Jemaat Kristen Indonesia
- Gereja Isa Almasih
- Gereja Kristen Rejang (GKR)
- Keluarga Allah
- Gereja Tiberias Indonesia (GTI)
- Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW)
- Gereja Pentakosta Indonesia (GPI)
- Huria Kristen Batak Protestan (HKBP)
- Gereja Kristen Jawa (GKJ)
- Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI)
- Gerja Batak Karo Protestan (GBKP)
- Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS)
- Gereja Kristen Protestan Angkola (GKPA)
- Gereja Kristen Alkitab Indonesia (GKAI)
Lihat pula
Pustaka tambahan
- Cook, Martin L. (1991). The Open Circle: Confessional Method in Theology. Minneapolis, Minn.: Fortress Press. xiv, 130 p. N.B.: Discusses the place of Confessions of Faith in Protestant theology, especially in Lutheranism. ISBN 0-8006-2482-3
- McGrath, Alister E. (2007). Christianity's Dangerous Idea. New York: HarperOne.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar